Tipe – Tipe Bukti Audit - Economics, Accounting, and Tax ( ECOTAX )

Terbaru

Sunday, November 2, 2014

Tipe – Tipe Bukti Audit

      
Menurut Konrath ( 2002 : 114 & 115 ) ada 6 tipe bukti audit yang terdiri dari :
1.      Physical evidence
Yaitu Segala sesuatu yang bisa dihitung, dipelihara, diobservasi atau diinspeksi, dan mendukung tujuan eksistensi atau keberadaan.
Contoh : bukti fisik yang diperoleh dari kas opname, observasi terhadap persediaan, pemeriksaan fisik surat berharga dan invetarisasi aset tetap.

2.      Confirmation Evidence
Yaitu diperolehnya mengenai eksistensi, kepemilikan atau penilaian langsung dari pihak ketiga diluar klien.
Contoh : Jawaban konfirmasi piutang, utang, barang konsinyasi, surat berharga yang disimpan Biro Administrasi Efek, konfirmasi dari penasehat hukum klien.

3.      Documentary Evidence
Yaitu catatan akuntansi dan seluruh dokumen pendukung transaksi.
Contoh : faktur pembelian, copy faktur penjualan, journal voucher, general ledger dan sub ledger.

4.      Mathematical Evidence
Yaitu perhitungan kembali (misalnya footing, cross footing dan extension dari rincian persediaan, perhitungan dan alokasi beban penyusutan, perhitungan beban bunga, laba/rugi penarikan aktiva tetap, PPh dan accruals) dan rekonsiliasi (pemeriksaan rekonsiliasi bank, rekonsiliasi saldo piutang usaha dan hutang menurut buku besar dan sub buku besar, rekonsiliasi inter company account).

5.      Analytical Evidence
Yaitu bukti yang diperoleh melalui penelaahan analitis terhadap informasi keuangan klien. Dilakukan pada waktu membuat perencanaan audit, sebelum melakukan substantive test dan pada akhir pekerjaan lapangan (audit field work).
Prosedur analitis bisa dilakukan dalam bentuk :
1. Trend (horizontal) Analysis
     à membandingkan angka laporan keuangan tahun berjalan dengan tahun
          sebelumnya dan menyelidiki kenaikan/penurunan yang signifikan baik dalam
          jumlah rupiah maupun persentase
2. Common Size (Vertical) Analysis
3. Ratio Analysis, misalnya menghitung rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio
    leverage dan rasio manajemen asset.

6.      Hearsay (Oral) Evidence
Bukti dalam bentuk jawaban lisan dari klien atas pertanyaan yang diajukan auditor.

Contoh : pertanyaan auditor mengenai pengendalian intern, ada tidaknya contingent liabilities, persediaan yang bergerak lambat atau rusak, kejadian penting sesudah tanggal neraca.

No comments:

Post a Comment

Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.